SHOLAT JUM'AT TIDAK BISA DITINGGALKAN/DIGANTIKAN TANPA ALASAN YANG DIBENARKAN SYAR’I

Assalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh.

Dewasa ini sering kita mendapati saudara-saudara kita yang beragama islam, meninggalkan sholat jum’at dan menggantinya dengan sholat dhuhur dengan alasan ada kegiatan kantor atau lainnya yang bersamaan yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga akhirnya memutuskan untuk tidak sholat jum’at dan menggantinya dengan sholat dhuhur.  Nah.... apakah  hal ini dibolehkan oleh syar’i ??

jawabnya  adalah bahwa sama sekali tidak dibenarkan seorang muslim meninggalkan sholat jum’at hanya karena ada kegiatan lain. Dalam hal ini, muslim yang dimaksud adalah muslim laki-laki, karena yang diwajibkan untuk mendirikan sholat jum’at  adalah laki-laki , sedangkan perempuan tidak wajib, yang nantinya akan kita bahas siapa saja yang wajib melaksanakan sholat jum’at.

Wahai saudaraku, dalam pandangan ALLAH, sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yang diciptakan agar supaya beribadah pada ALLAH, maka tidak ada kegiatan yang lebih penting dari sholat Jum’at.

Di dalam Al Qur’an  surah  AL JUMU’AH ayat  : 9 - 10  ALLAH  SWT  berfirman  :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Dengan tegas  ALLAH menyatakan bahwa  ketika panggilan untuk sholat jum’at telah dikumandangkan, maka  jual beli , atau pada jaman moderen ini bisa kita katakan segala urusan / kegiatan harus segera ditinggalkan untuk menuju masjid , melaksanakan sholat jum’at.  Maksud dari  ayat di atas sudah sangat jelas bahwa tidak boleh seorang muslim meninggalkan sholat jum’at dengan alasan ada urusan lain yang bersamaan, yang kemudian dia gantikan dengan sholat dhuhur misalnya.  Dan ayat di atas , berarti bahwa ALLAH  melarang kita untuk membuat atau merencanakan kegiatan di hari Jum’at yang bersamaan dengan waktu sholat Jum’at atau bisa berakibat  kita tidak bisa melaksanakan sholat Jum’at. Karena itu wahai saudaraku hindarilah kegiatan di hari Jum’at yang sekiranya mengakibatkan kita tidak bisa melaksanakan sholat Jum’at.

Lalu siapa saja yang wajib melaksanakan sholat Jum’at dan uzur apa yang dibenarkan untuk tidak melaksanakan sholat Jum’at dan menggantinya dengan sholat dhuhur ??

Di dalam Hadits diriwayatkan sebagai berikut :

494.  Dari Thariq bin Syihab, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

“Shalat  Jum’at itu wajib bagi setiap muslim dengan berjama’ah kecuali empat golongan, yaitu budak, orang perempuan , anak kecil , dan orang yang sedang sakit.”

(HR. Abu Daud . Dan kata Abu Daud, Thariq tidak mendengar dari Nabi SAW. Diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dari riwayat Thariq tersebut dari Abu Musa)   (Hadits dikutip dari “BULUGHUL MARAM halaman 200 – 201 Hadits nomor 494)

Jadi yang diwajibkan untuk mendirikan sholat Jum’at adalah  laki-laki yang sehat , merdeka (bukan budak) dan sudah baligh (dewasa).

Karena di jaman sekarang tidak ada budak , maka kami simpulkan bahwa yang  wajib mendirikan sholat  adalah Laki-laki yang sudah baligh (dewasa) dan dalam kondisi tidak sakit.

Nah..... uzur yang dibenarkan untuk tidak sholat Jum’at adalah SAKIT.  Tentunya yang dimaksud adalah sakit yang benar-benar tidak memungkinkan untuk mendatangi masjid atau  tempat dilaksanakan sholat Jum’at.

Karena itu wahai  saudaraku.......,  janganlah sekali-kali kita meninggalkan sholat Jum’at  dengan tidak ada uzur yang dibolehkan oleh ALLAH...,  karena  semua itu akan mengundang murka  ALLAH, sebagaimana  dahulu ketika kaum  Israel  meninggalkan  ibadah di hari sabtu yang diperintahkan oleh ALLAH terhadap  mereka,  sebagaimana dikisahkan di surah AL BAQARAH ayat : 63 s/d 66.  Murka ALLAH bisa berupa teguran ringan ataupun keras berupa bencana , bisa juga berupa Istidraj, yakni ALLAH membiarkan dan mencabut hidayah dari qalbu kita, sehingga kita akan tambah jauh dari ALLAH. Tentu saja ini akan menjadi penyesalan kita di akherat kelak , ketika menghadapi azab ALLAH.

Akhirnya.., marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan keimanan kita , seraya memohon pada ALLAH agar diberi kekuatan dalam menghadapi jaman moderen ini yang penuh dengan tantangan dan peristiwa yang bisa menggoyahkan iman kita ,  DAN Semoga ALLAH selalu memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mendapat rakhmat dan ridho ALLAH, AAMIIIN .

Wassalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh.