Menuju KERIDHOAN ALLAH

Jaka Simbara

BERMULA DARI KEINGINAN UNTUK BERBAGI DENGAN SESAMA , NASEHAT MENASEHATI DALAM KEBENARAN
MAKA BLOG INI ADA .


"DAN HENDAKLAH ADA DI ANTARA KAMU SEGOLONGAN UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MAKRUF, DAN MENCEGAH DARI YANG MUNGKAR. MEREKALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG" (QS ALI IMRAN:104)


DAN SESUNGGUHNYA KAMI JADIKAN UNTUK ISI NERAKA JAHANNAM KEBANYAKAN DARI JIN DAN MANUSIA, MEREKA MEMPUNYAI HATI, TETAPI TIDAK DIPERGUNAKANNYA UNTUK MEMAHAMI AYAT - AYAT ALLAH, DAN MEREKA MEMPUNYAI MATA, TETAPI TIDAK DIPERGUNAKANNYA UNTUK MELIHAT TANDA - TANDA KEKUASAAN ALLAH, DAN MEREKA MEMPUNYAI TELINGA, TETAPI TIDAK DIPERGUNAKANNYA UNTUK MENDENGAR AYAT - AYAT ALLAH. MEREKA ITU SEBAGAI BINATANG TERNAK, BAHKAN MEREKA LEBIH SESAT LAGI. MEREKA ITULAH ORANG - ORANG YANG LALAI. (QS AL A'RAAF : 179)


JADIKANLAH HIDUP INI SEBAGAI LADANG AMAL UNTUK BEKAL DI AKHERAT KELAK YANG ABADI. HIDUP HANYA SEKALI, JANGANLAH KITA SIA-SIAKAN. INILAH SAAT YANG MENENTUKAN TEMPAT KITA KELAK, DI SURGA......, ATAUKAH NERAKA......







KEUTAMAAN AKHLAK RASULULLAH

ASSALAAMU ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Kejadian yang  penulis ceritakan ini terjadi di masa  setelah Rasulullah wafat , yang mana dari kisah ini tercermin betapa mulianya akhlaq Rasulullah Muhammad  SAW.  Kisah ini diceritakan dengan  gaya bahasa  penulis sendiri, namun demikian tidak merubah inti dan makna dari kisah sebenarnya. Kisah tersebut adalah sebagai berikut :




Alkisah..... setelah Rasulullah Muhammad wafat...,  Abu Bakar .ra , karena kecintaannya terhadap Rasul,  maka beliau mencontoh Rasulullah dengan melakukan semua kebiasaan-kebiasaan Rasulullah.
Suatu hari.., beberapa hari setelah Rasulullah wafat..., Abu Bakar bertanya kepada A'isyah yang merupakan anak beliau sendiri yang menjadi isteri Rasul,  mengenai kebiasaan Rasulullah semasa hidup .
 “ WAHAI  A’ISYAH..., APAKAH MASIH ADA KEBIASAAN RASUL YANG BELUM AKU KERJAKAN ? ” 
A’isyah pun menjawab : “ MASIH ADA SATU KEBIASAAN RASUL YANG BELUM AYAH KERJAKAN “  . 
Dengan semangat Abu Bakar bertanya kembali  “ APAKAH ITU ??” .
Maka A'isyah pun menjawab dengan lirih,  “ RASULULLAH  SEMASA HIDUPNYA  SELALU PERGI SETIAP HARI UNTUK MEMBERI MAKAN SEORANG PENGEMIS YANG BIASA BERADA DI POJOK PASAR”.  
Mendengar itu ...., Abu Bakar pun bergegas mengambil makanan kemudian pergi ke pasar untuk mengerjakan kebiasaan Rasulullah tersebut. Sesampainya di pasar dilihatnya seorang pengemis buta sedang berdiri di sana..., yang ternyata adalah seorang Yahudi.  Lalu Abu Bakar pun mendekat.  Namun alangkah terkejutnya Abu Bakar ketika mendengar ucapan pengemis tersebut..., yang berseru berusaha memberitahu orang-orang yang lewat di sekitar tempat itu, dengan kata-kata yang menghina Rasulullah .

“ WAHAI.... ORANG2 !! .... JANGAN  PERCAYA PADA MUHAMMAD..., KARENA  DIA  SEORANG  PEMBOHONG..., SEORANG  GILA. DAN HATI-HATILAH  DENGAN DIA KARENA DIA SEORANG PENYIHIR “ 


seru pengemis itu yang terus diulang-ulang.  Mendengar itu Abu Bakar marah dan ingin mengurungkan niatnya ...., namun karena kecintaannya terhadap Rasulullah..., ia pun memaksakan diri melanjutkan tujuan semula mencari pengemis tersebut, yakni mengerjakan kebiasaan Rasulullah. Maka diambilnya makanan dari bungkusan yang dibawanya..., kemudian disuapkan ke mulut pengemis itu. Sebelum makanan itu sampai ke mulut ..., pengemis itu rupanya tahu ..., bahwa yang datang bukanlah orang yang biasa memberi makan  dirinya.  Ia  pun   bertanya  “ SIAPA ANDA ??” ,  
Abu Bakar diam tidak menjawab.
“ ANDA BUKAN ORANG YANG BIASA MEMBERI MAKAN AKU ..., ORANG YANG BIASA DATANG TANGANNYA HALUS..., DAN BAU HARUMNYA LAIN, TIDAK SEPERTI ANDA " kata pengemis itu lagi sambil meraba telapak tangan Abu Bakar.
Mendengar itu , hati Abu Bakar perih...dan tak terasa meneteslah air matanya..., betapa Abu Bakar terharu..., betapa Rasulullah....., orang yang dikasihinya mampu melakukan ini setiap hari ..., memberi makan pada orang yang setiap hari menghina dirinya.

Kemudian Abu Bakar menjawab  “ ANDA BENAR..., SAYA BUKAN ORANG YANG BIASA MEMBERI ANDA MAKAN ”  .

Pengemis itu pun bertanya “ ANDA TEMANNYA ??  ,  LALU KEMANA DIA ??  DAN TOLONG JELASKAN KEPADAKU SIAPA DIA ??,  KARENA DIA TIDAK PERNAH MAU BERCERITA  KEPADAKU TENTANG DIRINYA ”. 
Semakin perihlah hati Abu Bakar....,dan ia pun menjawab  “ ORANG YANG SERING DATANG MEMBERI MAKAN ANDA... SUDAH WAFAT,  KINI DIA TELAH TIADA...,  DIA ADALAH RASULULLAH MUHAMMAD..., ORANG YANG SELALU ENGKAU HINA  ITU”.
Mendengar perkataan Abu Bakar .., pengemis itu pun termenung , dan dengan terbata-bata berkata 
“ DIA  MUHAMMAD ?? , ORANG YANG SETIAP HARI SAYA CACI MAKI..., DAN DIA TIDAK DENDAM KEPADAKU ??  MALAH JUSTRU MENYUAPI MAKANANKU SETIAP HARI ??”  . Pengemis itu pun terduduk , menangis...., dan berkata lirih  “ BETAPA MULIA ENGKAU MUHAMMAD..., BERTAHUN AKU MENGHINAMU SERTA MENCACIMU..., DAN ENGKAU MALAH PERLAKUKAN AKU SEPERTI SAUDARAMU...., SUNGGUH AKU SEKARANG PERCAYA BAHWA ENGKAU BENAR-BENAR SEORANG RASUL  ”.      

Demikianlah kisah yang mencerminkan betapa mulianya akhlak Rasulullah.  Nah.... bagaimana halnya dengan kita ? , mampukah kita ber akhlak sebagaimana akhlak Rasulullah ?,  yang pasti adalah bahwa kita tidak akan mampu menyamai akhlak Beliau, karena Rasulullah adalah manusia pilihan..., namun paling tidak marilah kita berusaha untuk mengikuti dan menjadikan Beliau sebagai teladan untuk bersikap dalam menjalani hidup ini. 

Akhirnya...., semoga kita semua senantiasa mendapat hidayah dan kekuatan , agar tetap berada pada jalan yang diridhoi ALLAH.

Wassalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN ANDA BERKOMENTAR DI SINI :