Assalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh.
Lazimnya bila kita hendak melakukan suatu perjalanan yang cukup jauh, maka kita akan mempersiapkan bekal yang cukup agar perjalanan dan kegiatan di tempat tujuan berjalan aman dan lancar, meskipun keberadaan kita di tempat tujuan tersebut hanya sebentar saja. Jika demikian, maka sudah selayaknya jika kita hendak berpindah tempat tinggal, kita akan mempersiapkan dengan lebih matang , kira-kira apa yang akan kita butuhkan di tempat tinggal yang baru.
Nah...., analogi di atas bisa kita pakai sebagai dasar bagaimana seharusnya kita menyikapi perjalanan hidup ini. Dunia ini adalah tempat tinggal kita yang sementara. Bahwa kita semua pasti akan meninggalkan dunia ini melalui proses kematian. Pada dasarnya kematian adalah sebuah daftar panggil, dimana kita berada dalam urutan tertentu dari daftar tersebut. Bila demikian adanya , maka apapun yang kita upayakan di dunia ini, pasti akan kita tinggalkan , kecuali apa yang kita upayakan, kita belanjakan di jalan yang diridhoi ALLAH. Dalam hal Ilmu misalnya, carilah ilmu yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia untuk diamalkan dan diajarkan, dalam hal harta misalnya, semua harta yang kita kumpulkan siang dan malam akan kita tinggalkan dengan sia-sia , kecuali harta yang telah kita belanjakan di jalan ALLAH , semua itulah yang akan kita bawa sebagai amal dalam menghadap ALLAH.
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui .
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainul yaqin,
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
(QS AT TAKAATSUR AYAT : 1 – 8)
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
21. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
24. (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
(QS AL HADIID AYAT : 20 – 24)
Seharusnya seperti itulah LOGIKA SEORANG MUKMIN dalam menyikapi kehidupan dunia ini, yaitu :
· Menjadikan dunia yang sementara ini sebagai ladang untuk beramal mencari ridho ALLAH
· Menjadikan dunia yang sementara ini sebagai tempat berjuang, dan bukan sebagai tempat kesenangan, karena jika kita menganggap dunia ini sebagai tempat bersenang-senang, maka dengan mudah syaitan akan menggelincirkan kita dari jalan yang diridhoi ALLAH.
Akhirnya, marilah kita senantiasa berusaha dan berdoa agar kita semua diberi kekuatan ALLAH, untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang sesat dari jalan ALLAH.
Wassalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh
terima kasih infonya. penjabaran dan sumbernya jelas sehingga mudah dipahami.
BalasHapus